weLComE tO wINdU's bLOg

POLIMER


Padatan Antar Muka

POLIMER
Polimer berasal dari bahasa Yunani yaitu Poly yang berarti “banyak” dan mer, yang berarti “bagian”. Istilah polimer digunakan untuk menggambarkan bentuk molekul raksasa atau rantai yang sangat panjang yang terdiri atas unit-unit terkecil yang berulang-ulang atau mer atau meros sebagai blok-blok penyusunnya. Molekul-molekul (tunggal) penyusun polimer dikenal dengan istilah monomer. Reaksi pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi. Oleh masyarakat awam, sebagian besar bahan polimer sering disebut dengan istilah plastik. Istilah tersebut berasal dari kata Plastikos yang berarti mudah dibentuk dan dicetak.
Polimer tersusun dari dua ikatan yaitu ikatan primer (ikatan kovalen) dan ikatan sekunder (ikatan Van der Waals, ikatan Hidrogen, dan ikatan Ionik). Ikatan primer kovalen termasuk ikatan antar atom yang sangat kuat, jauh lebih kuat jika dibandingkan dengan ikatan-ikatan sekunder, 10 hingga 100 kalinya. Polimer pada umumnya bersifat amorphous, tidak bersifat kristalin atau memiliki
keteraturan dalam rentang cukup panjang. Namun, polimer dapat direkayasa sehingga strukturnya memiliki daerah kristalin, baik pada proses sintesis maupun deformasi. Besarnya daerah kristalin dalam polimer dinyatakan sebagai derajat kekristalan polimer. Derajat kekristalan polimer dapat direkayasa dengan mengendalikan laju solidifikasi dan struktur rantai. Polimer dengan struktur rantai bercabang misalnya akan memiliki derajat kekristalan yang lebih rendah jika dibandingkan dengan struktur tanpa cabang.
Karena sifat polimer yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai. Sifat-sifat polimer yang karakteristik ini antara lain:
- Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.
- Ringan; maksudnya rasio bobot/volumnya kecil.
- Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.
- Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.
- Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.
- Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.
A.  Klasifikasi Polimer
Polimer dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1.    Berdasarkan Sumbernya
a.    Polimer Alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami.
Contoh: karet alam, karbohidrat, protein, selulosa dan wol.
b.    Polimer Semi Sintetik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil modifikasi polimer alam dan bahan kimia. Contoh: serat rayon dan selulosa nitrat
c.    Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui polimerisasi dari monomer - monomer polimer. Contoh: dammar Fenol formaldehida.
2.    Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
a.    Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.
b.    Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang membentuk cabang pada rantai utama.
c.    Polimer Berikatan Silang (Cross – linking), yaitu polimer yang terbentuk karena beberapa rantai polimer saling berikatan satu sama lain pada rantai utamanya. Jika sambungan silang terjadi ke berbagai arah maka akan terbentuk sambung silang tiga dimensi yang sering disebut polimer jaringan.
3.    Berdasarkan Reaksi Polimerisasi
a.    Polimerisasi adisi: polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi dari berbagai monomer. Contoh polimer adisi: Yang termasuk ke dalam polimer adisi adalah polistirena (karet ban), polietena (plastik), poliisoprena (karet alam), politetraflouroetena (teflon), PVC, dan poliprepilena (plastik).
b.    Polimerisasi kondensasi: polimer yang terbentuk karena monomer-monomer saling berikatan dengan melepaskan molekul kecil. Contoh: bakelit, poliuretan, poliamida(melamin), poliester(nilon), teteron dan protein.
Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bahwa pada polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil seperti H2O dan NH3, sedangkan pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.
4.    Berdasarkan Jenis Monomer
a.    Homopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari penggabungan monomer sejenis dengan unit berulang yang sama.
b.    Kopolimer, yakni polimer yang terbentuk dari beberapa jenis monomer yang berbeda. Kopolimer ini dibagi lagi atas empat kelompok yaitu Kopolimer acak, saling teratur, blok, cabang/Graft Copolimer.
5.    Berdasarkan Sifat Termal
a.    Termoplastik, yaitu polimer yang bersifat lunak dan viskos (viscous) pada saat dipanasikan dan menjadi keras dan kaku (rigid) pada saat didinginkan secara berulang-ulang Hal ini disebabkan karena polimer - polimer tersebut tidak berikatan silang (linier atau bercabang) biasanya bisa larut dalam beberapa pelarut. Contohnya polyethylene.
b.    Termoset, yaitu polimer yang melebur pada saat pertama kali dipanaskan dan selanjutnya mengeras secara permanen pada saat didinginkan. Polimer jenis ini bersifat lebih keras dan kaku (rigid) karena strukturnya molekulnya yang membentuk jejaring tiga dimensi yang saling berhubungan
6.    Berdasarkan Aplikasinya
a.    Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya murah dan diproduksi secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer  utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena.
b.    Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal. contohnya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida).
B.  Manfaat polimer
Adapun manfaat polimer adalah sebagai berikut:
·      Dalam bidang kedokteran: banyak diciptakan alat-alat kesehatan
seperti: termometer, botol infus, selang infus, jantung buatan dan alat transfusi darah.
·      Dalam bidang pertanian: dengan adanya mekanisasi pertanian.
·      Dalam bidang teknik: diciptakan alat-alat ringan seperti peralatan pesawat.
·      Dalam bidang otomotif: dibuat alat-alat pelengkap mobil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar